Pelemahan dolar yang relatif moderat agak mengejutkan karena inflasi AS melambat lebih dari yang diharapkan. Turun dari 6.0% menjadi 5.0%, bukan 5.2% seperti yang diproyeksikan. Dengan penurunan inflasi yang begitu tajam, pergerakan seharusnya lebih mengesankan.

Namun demikian, pertumbuhan euro dan pound terhenti karena isi notulen the Fed yang mengisyaratkan bahwa akan ada kenaikan suku bunga lagi. Ini bukanlah hal baru karena hampir semua perwakilan secara terbuka menyatakan perlunya menaikkan suku bunga hingga inflasi turun lebih rendah selama pidato mereka sebelum pertemuan Fed terakhir. Namun, pasar berperilaku seolah-olah baru pertama kali mendengar hal ini.

Faktanya, apa yang dibicarakan dalam notulen tersebut adalah kemungkinan kenaikan lagi jika tingkat pertumbuhan harga konsumen yang tinggi terus berlanjut. Namun saat ini, jelas bahwa angka-angka tersebut telah melambat lebih cepat dari yang diperkirakan, sehingga kemungkinan besar the Fed tidak akan menaikkan suku bunga.

Inflasi (Amerika Serikat):

Namun, euro dan pound masih berpeluang untuk melanjutkan pertumbuhan hari ini, terutama jika produksi industri di Inggris melambat dari -4.3% menjadi -4.0%.

Produksi industri (Inggris):

Sementara itu, percepatan pertumbuhan dapat terlihat di kawasan Eropa, dari 0.9% menjadi 1.2%. Ini, tentu saja, merupakan perkembangan yang jauh lebih positif.

Produksi industri (Eropa):

EUR/USD mencapai level 1.1000, yang merupakan level tertinggi lokal dari tren jangka menengah. Jika pasangan ini terus menjadi overbought, bersama dengan tekanan dari level resistance, mungkin akan terjadi pullback. Namun jika harga tetap di atas level tersebut, tren naik akan berlanjut.

Pada GBP/USD, terjadi kenaikan ke 1.2500, namun mengingat pasangan ini overbought dan terdapat tekanan dari level resistance, kemunduran atau stagnasi mungkin terjadi. Tren naik akan berlanjut hanya jika harga tetap di atas 1.2500 sepanjang hari.